Archive for Agustus 2012
Kabel
UTP adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan tujuan
untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari luar seperti
radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit tak terlindung (UTP cables),
dan wicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel
UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori
yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya. yaitu :
Category 1 (Cat1)
|
Kualitas suara
analoganeh
|
Category 2 (Cat2)
|
Transmisi suara
digital hingga 4 megabit per detik
|
Category 3 (Cat3)
|
Transmisi data
digital hingga 10 megabit per detik
|
Category 4 (Cat4)
|
Transmisi data
digital hingga 16 megabit per detik
|
Category 5 (Cat5)
|
Transmisi data
digital hingga 100 megabit per detik
|
Enhanced Category 5
(Cat5e)
|
Transmisi data
digital hingga 250 megabit per detik
|
Category 6 (Cat6)
|
|
Category 7 (Cat7)
|
Di
antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category
5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Kabel UTP Category 1
(Cat1) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara
analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone
Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang
sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di
dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan
tersebut.
Kabel UTP Category 2
(Cat2)
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik.
Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan
dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan
dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4,
atau Category 5.
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2
(Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan
hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga
24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang
dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah
(jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya
mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh
jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai
pengganti Cat2.
Kabel UTP Category
4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3
(Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga
kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge
atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted
pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi
seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Kabel
UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang
didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100
megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat
pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel
ini telah distandardisasi oleh Electronic
Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication
Industry Association (TIA).Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast
Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT).
Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik
yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan
kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel
Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Standarisasi Kabel UTP
Pemasangan urutan Kabel UTP
umumnya mengikuti aturan standart international yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA
568B.
Urutan T568A :
Urutan ke 1 : Putih Hijau TD+ (data
kirim+)
Urutan ke 2 : Hijau TD- (data kirim-)
Urutan ke 3 : Putih Orange RD+ (data terima +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Orange RD- (data terima -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan T568B :
Urutan ke 1 : Putih Orange RD+ (data terima+)
Urutan ke 2 : Orange RD- (data terima-)
Urutan ke 3 : Putih Hijau TD+ (data kirim +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Hijau TD- (data kirim -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 2 : Hijau TD- (data kirim-)
Urutan ke 3 : Putih Orange RD+ (data terima +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Orange RD- (data terima -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan T568B :
Urutan ke 1 : Putih Orange RD+ (data terima+)
Urutan ke 2 : Orange RD- (data terima-)
Urutan ke 3 : Putih Hijau TD+ (data kirim +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Hijau TD- (data kirim -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Dari dua standar diatas dapat
kita lihat pada standar T-568B di dapat dengan menukar urutan kabel ke-1 dengan
ke-3 dan urutan ke-2 dengan ke-6 pada standar T-568A yang dikenal dengan rumus
1-3 2-6. Dalam pemasangan kabel UTP pada jaringan lokal terdapat dua jenis
pemasangan ditambah satu jenis pemasangan khusus router cisco, yakni:
Straight Through Cable (Kabel Lurus)
Jenis ini biasanya digunakan
untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara Hub/Switch yang
berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater. Pada jenis ini masing-masing
ujung kabel harus menggunakan standar yang sama, jika pada ujung satu
menggunakan standar T-568A maka ujung yang satu lagi menggunakan standar
T-568A. Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal
biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan
Hub/Switch sebagai pusatnya. Penggunaan Switch harus sesuai dengan kecepatan
Ethernet Card yang digunakan masing-masing komputer. Perbedaan kecepatan pada
NIC dan Switch akan menyebabkan kedua perangkat tidak dapat saling
berkomunikasi secara maksimal.
Cross Over Cable (Kabel Silang)
Berbeda dengan kabel lurus, kabel
silang ini digunakan untuk komunikasi antarkomputer (langsung tanpa
Switch/Hub). Dapat digunakan untuk mengcascade Hub jika perlu, meskipun jenis
Hub baru sudah bisa dicascade dengan kabel lurus. Kabel jenis ini pada
ujung-ujungnya mengunakan standar warna yang berbeda, ujung satu dengan standar
T-568A dan ujung satunya lagi T-568B.
Media
transmisi
Media
transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada
beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat
menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan
untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Twisted pair cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua
buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari
kabel Unshielded twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di
antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
- Kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
- Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah
konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi
tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi
tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial
memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu
thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable
(mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Fiber Optic
Fiber Optic adalah saluran
transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya
yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih
kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena
indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat
tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.Perkembangan
teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth)
yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak
dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian
serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem
telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah
cahaya yang merambat didalamnya.Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin
sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Unguided transmission media
atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem
gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi
super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109
Hz).Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan
pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan
menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan
dalam oven microwave.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada radar. radar digunakan
untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan
frekuensi sekitar 1010 Hz. bentuk gelombang radio yang beroperasi
pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF
dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan
penyedia layanan internet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang
lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra,
"bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan
memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah
ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan
Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik
yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya
teleskop.Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan
kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya
remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan
inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik,
inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah,
keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah
jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari
pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan
terganggu oleh cahaya matahari.