Archive for Juli 2012

OSI (Open System Interconnection)

Sabtu, 28 Juli 2012
Posted by Dimas Bagus
Tag :
          OSI (Open System Interconnection) adalah sebuah model arsitektural jaringan yang distandartisasi oleh badan  International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977 dan termasuk model jaringan terbuka. Terdapat tujuh lapisan pada OSI. Yaitu : Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data-link, Physical.


7. Application Layer

          Lapisan aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk mengelompokkan protokol dan metode dalam model arsitektur jaringan komputer. Baik Model ISO maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transport untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan session dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.

6. Presentation Layer

           Lapisan presentasi adalah lapisan keenam dari bawah dalam OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karak, interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus.Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation.

5. Session Layer

          Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam OSI. Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat nama dan jaringan logis dan juga menetapkan port TCP/port-port komunikasi. Sebagai contoh, protokol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti halnya TCP/IP. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi, lapisan aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai sebuah lapisan aplikasi saja. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.

4. Transport Layer

          Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

3. Network Layer

Lapisan jaringan adalah lapisan ketiga dari bawah dalam OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
  • Pengamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan.
  • Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.
  • Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.
  • Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch.
Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.

 2. Data-link Layer

          Lapis taut data adalah lapisan kedua dari bawah dalam OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik. Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1. Physical Layer

          Lapisan fisik adalah lapisan pertama dalam OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.





















Belajar UNetBootin

Rabu, 25 Juli 2012
Posted by Dimas Bagus
Tag :
          UNetbootin (Universal Netboot Installer) adalah perangkat untuk membuat sistem Live USB. Perangkat yang cross-platform ini (dapat digunakan dalam berbagai sistem operasi) dapat memuat berbagai macam perangkat sistem (system utilities) atau meng-install berbagai distro Linux maupun sistem operasi lain meski tanpa CD.

 Cara menggunakan :

* Ketikkan ftp://10.42.5.70/ , kemudian tekan enter


*  Lalu akan masuk pada folder berikut :


* Setelah itu klik kanan pada layar yang kosong, dan pilih login as


* Setelah muncul tampilan Log On As, isikan seperti berikut : , lalu klik Log On


* Lalu pilih dua file berikut, dan copy ke drive D



* Tunggu hingga proses pengcopy-an selesai


* Setelah itu, double klik icon unetbootin


* Lalu akan muncul tampilan unetbootin yang seperti berikut


* Klik diskimage, ganti type menjadi Harddisk dan klik selecdisk


* Kemudian pilih iso , lalu tekan enter


* Setelah muncul tampilan berikut, klik OK


* Tunggu hingga proses ini selesai


* Setelah itu klik Reboot, dan komputer akan me-restart secara otomatis




Welcome to My Blog

Popular Post

Followers

Pages

- Copyright © 2013 Dimas Bagus J - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan - Use Google Chrome For Maximal Result -