Archive for 2012
Kabel
UTP adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya digabungkan dengan tujuan
untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari luar seperti
radiasi elektromagnetik dari kabel pasangan berbelit tak terlindung (UTP cables),
dan wicara silang (crosstalk) di antara pasangan kabel yang berdekatan.
Kabel
UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori
yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya. yaitu :
Category 1 (Cat1)
|
Kualitas suara
analoganeh
|
Category 2 (Cat2)
|
Transmisi suara
digital hingga 4 megabit per detik
|
Category 3 (Cat3)
|
Transmisi data
digital hingga 10 megabit per detik
|
Category 4 (Cat4)
|
Transmisi data
digital hingga 16 megabit per detik
|
Category 5 (Cat5)
|
Transmisi data
digital hingga 100 megabit per detik
|
Enhanced Category 5
(Cat5e)
|
Transmisi data
digital hingga 250 megabit per detik
|
Category 6 (Cat6)
|
|
Category 7 (Cat7)
|
Di
antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category
5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Kabel UTP Category 1
(Cat1) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara
analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone
Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang
sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di
dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan
tersebut.
Kabel UTP Category 2
(Cat2)
adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan
kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan
suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik.
Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan
dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan
dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4,
atau Category 5.
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2
(Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan
hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga
24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang
dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah
(jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya
mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh
jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai
pengganti Cat2.
Kabel UTP Category
4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan
kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3
(Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga
kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge
atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted
pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi
seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
Kabel
UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi
yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang
didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100
megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat
pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel
ini telah distandardisasi oleh Electronic
Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication
Industry Association (TIA).Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast
Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT).
Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik
yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan
kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel
Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Standarisasi Kabel UTP
Pemasangan urutan Kabel UTP
umumnya mengikuti aturan standart international yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA
568B.
Urutan T568A :
Urutan ke 1 : Putih Hijau TD+ (data
kirim+)
Urutan ke 2 : Hijau TD- (data kirim-)
Urutan ke 3 : Putih Orange RD+ (data terima +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Orange RD- (data terima -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan T568B :
Urutan ke 1 : Putih Orange RD+ (data terima+)
Urutan ke 2 : Orange RD- (data terima-)
Urutan ke 3 : Putih Hijau TD+ (data kirim +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Hijau TD- (data kirim -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 2 : Hijau TD- (data kirim-)
Urutan ke 3 : Putih Orange RD+ (data terima +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Orange RD- (data terima -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan T568B :
Urutan ke 1 : Putih Orange RD+ (data terima+)
Urutan ke 2 : Orange RD- (data terima-)
Urutan ke 3 : Putih Hijau TD+ (data kirim +)
Urutan ke 4 : Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 5 : Putih Biru NC (tidak dipakai)
Urutan ke 6 : Hijau TD- (data kirim -)
Urutan ke 7 : Putih Coklat NC (tidak dipakai)
Urutan ke 8 : Coklat NC (tidak dipakai)
Dari dua standar diatas dapat
kita lihat pada standar T-568B di dapat dengan menukar urutan kabel ke-1 dengan
ke-3 dan urutan ke-2 dengan ke-6 pada standar T-568A yang dikenal dengan rumus
1-3 2-6. Dalam pemasangan kabel UTP pada jaringan lokal terdapat dua jenis
pemasangan ditambah satu jenis pemasangan khusus router cisco, yakni:
Straight Through Cable (Kabel Lurus)
Jenis ini biasanya digunakan
untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara Hub/Switch yang
berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater. Pada jenis ini masing-masing
ujung kabel harus menggunakan standar yang sama, jika pada ujung satu
menggunakan standar T-568A maka ujung yang satu lagi menggunakan standar
T-568A. Penggunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal
biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan
Hub/Switch sebagai pusatnya. Penggunaan Switch harus sesuai dengan kecepatan
Ethernet Card yang digunakan masing-masing komputer. Perbedaan kecepatan pada
NIC dan Switch akan menyebabkan kedua perangkat tidak dapat saling
berkomunikasi secara maksimal.
Cross Over Cable (Kabel Silang)
Berbeda dengan kabel lurus, kabel
silang ini digunakan untuk komunikasi antarkomputer (langsung tanpa
Switch/Hub). Dapat digunakan untuk mengcascade Hub jika perlu, meskipun jenis
Hub baru sudah bisa dicascade dengan kabel lurus. Kabel jenis ini pada
ujung-ujungnya mengunakan standar warna yang berbeda, ujung satu dengan standar
T-568A dan ujung satunya lagi T-568B.
Media
transmisi
Media
transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima
informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah
menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai
macam cara untuk diubah kembali menjadi data. Media transmisi digunakan pada
beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima
supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti
telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat
menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan
untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika
memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.
Guided transmission media atau media transmisi terpandu merupakan
jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Twisted pair cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua
buah konduktor yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan
interferensi elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari
kabel Unshielded twisted-pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di
antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
- Kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
- Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah
konduktor. Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi
tinggi mulai 300 kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi
tinggi tersebut, maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial
memiliki kapasitas kanal yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu
thick coaxial cab le (mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable
(mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Fiber Optic
Fiber Optic adalah saluran
transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat
halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk
mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya
yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih
kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena
indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat
tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.Perkembangan
teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan
(attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth)
yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak
dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian
serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem
telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah
cahaya yang merambat didalamnya.Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh
kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin
sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan yang kompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
Unguided transmission media
atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem
gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi
super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109
Hz).Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek pemanasan
pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, makanan
menjadi panas dan masak dalam waktu singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan
dalam oven microwave.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada radar. radar digunakan
untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang mikro dengan
frekuensi sekitar 1010 Hz. bentuk gelombang radio yang beroperasi
pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF
dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan
penyedia layanan internet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang
lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang
radio. Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra,
"bawah"), merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan
memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah
ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom kerajaan
Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan penyaring optik
yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar matahari dalam tata surya
teleskop.Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan
kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya
remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan
inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik,
inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah,
keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah
jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari
pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan
terganggu oleh cahaya matahari.
OSI (Open System Interconnection) adalah sebuah model arsitektural jaringan yang distandartisasi oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977 dan termasuk model jaringan terbuka. Terdapat tujuh lapisan pada OSI. Yaitu : Application, Presentation, Session, Transport, Network, Data-link, Physical.
7. Application Layer
Lapisan aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk mengelompokkan protokol dan metode dalam model arsitektur jaringan komputer. Baik Model ISO maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode
yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transport
untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam
model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya,
membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan
transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan session dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
Penggunaan umum layanan lapisan aplikasi memberikan konversi semantik
antara proses-proses aplikasi yang terkait. Contoh layanan aplikasi
antara lain adalah berkas virtual, terminal virtual, serta protokol transfer dan manipulasi kerja.
6. Presentation Layer
Lapisan presentasi adalah lapisan keenam dari bawah dalam OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karak, interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus.Berfungsi untuk mentranslasikan data
yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini
adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation.
5. Session Layer
Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan kelima dari
bawah dalam OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node
dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu
mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara node-node
tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan di
bawahnya dari dalam OSI. Lapisan sesi bertanggung
jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer,
membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara
langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung
di dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk
melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat nama dan jaringan logis dan juga
menetapkan port TCP/port-port komunikasi. Sebagai contoh, protokol NetBIOS dapat
dianggap sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.Lapisan sesi
dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol
jaringan populer, seperti halnya TCP/IP. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi di dalam model
OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi, lapisan aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai
sebuah lapisan aplikasi saja. Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi
dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga
dilakukan resolusi nama.
4. Transport Layer
Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan
nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada
sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat
sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan
mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3. Network Layer
Lapisan jaringan adalah lapisan ketiga dari bawah dalam OSI. Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut:
- Pengamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan.
- Membuat dan menghapus koneksi dan jalur koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.
- Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan, dan mengeset ulang koneksi.
- Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch.
Lapisan jaringan juga menyediakan layanan connectionless dan
connection-oriented terhadap lapisan transport yang berada di atasnya.
Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link (lapisan kedua) dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
2. Data-link Layer
Lapis taut data adalah lapisan kedua dari bawah dalam OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik.
Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transmisi data antara
perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah wide area network (WAN), atau antara node di dalam sebuah segmen local area network (LAN) yang sama. Lapisan ini bertanggungjawab dalam membuat frame, flow control, koreksi kesalahan dan pentransmisian ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Selain itu, beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi di sini. Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1. Physical Layer
Lapisan fisik adalah lapisan pertama dalam OSI
(lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya.
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi,
sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan
beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya
kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
UNetbootin (Universal Netboot Installer) adalah
perangkat untuk
membuat sistem Live USB. Perangkat yang cross-platform ini (dapat
digunakan dalam berbagai sistem operasi) dapat memuat berbagai macam
perangkat sistem (system utilities) atau meng-install berbagai distro
Linux maupun sistem operasi lain meski tanpa CD.
Cara
menggunakan :
* Ketikkan ftp://10.42.5.70/ , kemudian tekan enter
* Lalu akan masuk pada folder berikut :
* Setelah itu klik kanan pada layar yang kosong, dan pilih login as
* Setelah muncul tampilan Log On As, isikan seperti berikut : , lalu klik Log On
* Lalu pilih dua file berikut, dan copy ke drive D
* Tunggu hingga proses pengcopy-an selesai
* Setelah itu, double klik icon unetbootin
* Lalu akan muncul tampilan unetbootin yang seperti berikut
* Klik diskimage, ganti type menjadi Harddisk dan klik selecdisk
* Kemudian pilih iso , lalu tekan enter
* Setelah muncul tampilan berikut, klik OK
* Tunggu hingga proses ini selesai
* Setelah itu klik Reboot, dan komputer akan me-restart secara otomatis
Tutorial pembuatan animasi menyalakan korek
Senin, 11 Juni 2012
Posted by Dimas Bagus
Tag :
Produktif
Masuk ke macromedia flash 8
·
Klik Flash Document
·
Buat
background pada layer 1
·
Tambahkan
layer
Buat kotak korek api
·
Kemudian
tambah 1 layer lagi
Buat batang korek dengan rectangle dan elipse
·
Tambah
satu layer lagi untuk menggambar apinya
Atur frame nya seperti itu dan hasil akhirnya
seperti ini